ISU GEMPA DI BUMI TURKI-SYRIA : HIKMAH DISEBALIK BENCANA

GEMPA BUMI DI TURKI-SYRIA

Wilayah Turki dan Syria porak-peranda setelah diterjang gempa bumi dengan Magnitud (M) 7,8 yang menggoncang di sempadan antara dua negara ini. Kesejukan, kelaparan dan putus asa mencengkam ratusan ribu penduduk yang hilang tempat tinggal akibat gempa bumi di Turkiye dan Syria, manakala harapan semakin pudar untuk lebih ramai mangsa ditemui hidup di tengah-tengah runtuhan bangunan. 

Setakat ini angka kematian akibat gempa bumi, yang melanda awal pagi Isnin itu melepasi 21,000 di kedua-dua negara.  Itu melepasi angka lebih 17,000 orang yang terkorban akibat gempa bumi pada kekuatan yang sama melanda kawasan lebih padat penduduk di barat laut Turki pada 1999. 

HIKMAH BENCANA ALAM

Dalam setiap peristiwa yang ada di alam semesta, tidak ada yang terjadi tanpa sebab akibat dan juga hikmah dibaliknya. Termasuk selalu ada hikmah di balik bencana alam yang terjadi di dunia ini bagi manusia. Dari setiap waktu ke waktu, zaman ke zaman, bencana alam selalu meliputi kehidupan kita. Mulai dari zaman para nabi hingga ke zaman manusia di abad modern kali ini.

Dalam Al-Quran, Surah Al-Baqarah ayat 155-157, Allah berfirman:

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍۢ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍۢ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِينَ ١٥٥ ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَـٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌۭ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ ١٥٦ أُو۟لَـٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَٰتٌۭ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌۭ ۖ وَأُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُهْتَدُونَ ١٥٧

Maksudnya: “Dan sungguh akan Kami berikan cubaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.(155) (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kami sedang menuju kembali kepada-Nya) (156) Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (157)”.

Dalam ayat ini jelas bahwa Allah akan senantiasa memberikan ujian kepada manusia dan salah satu diantaranya berupa musibah bencana alam. Ada yang terjadi kerana binasa tangan manusia tapi ada juga yang memang di luar kehendak atau pengetahuan manusia. 

Namun Allah juga menciptakan segala sesuatu di muka bumi ini bukan tanpa hikmah dan tujuannya. Berikut ini adalah beberapa hikmah yang bisa kita ambil dibalik bencana alam yang terjadi di dunia. 

  • Mengingat Betapa Besarnya Kekuasaan Allah

Dari setiap bencana alam yang terjadi, kita mampu memahami bahawa ada sunnatullah (hukum-hukum Allah) yang diterapkan di alam semesta ini. Adanya pasang surut air laut, meletusnya gunung merapi, angin badai, dan berbagai macam fenomena alam lainnya bukanlah hukum yang dibuat oleh manusia. Hal tersebut terjadi karena Allah SWT telah menetapkan hukum-Nya.

Kita tidak mampu mengubah gunung merapi menjadi tidak meletus, kerana jika itu terjadi ada hal kompleks yang akan terjadi di bumi hingga ke dasar laut. Kita juga tidak boleh menghilangkan hukum pasang surut air laut, kerana hukum tersebut sudah tetap sebagai keseimbangan di muka bumi. 

Bencana alam di muka bumi hanyalah sebahagian kecil dari musibah yang terjadi. Kita belum berbicara apa yang terjadi di seluruh tatanan semesta, mulai dari planet-planet yang lain, ledakan bintang, galaxi-galaxi yang semakin menjauh dan sebagainya.

Betapa sebenarnya hukum-hukum Allah sangatlah sempurna dan mengarah pada keseimbangan. Hal inilah yang seharusnya membuat kita semakin tunduk dan taat pada Allah, kerana tidak ada satupun yang mampu menyaingi kekuasaan-Nya di seluruh jagad raya.  

  • Menggali Ilmu Dengan Lebih Mendalam

Dari bencana alam yang terjadi, seharusnya memotivasikan kita untuk tunduk dan taat kepada Allah. Selain itu, sebagai manusia yang meyakini hukum dan kekuasaan-Nya, kita juga harus menggali ilmu lebih dalam. Menggali ilmu pengetahuan tidak akan membuat kita semakin jauh dari Allah. Justeru semakin ilmu lebih diperdalam maka disitulah kita akan menemukan betapa luar biasa dan dahsyatnya Allah SWT. 

Selain itu, jika kita memahami pengetahuan yang benar maka manusia mampu untuk mengurangkan bencana alam walaupun tidak mampu sepenuhnya menghilangkan bencana. Misalnya, membuat rumah tahan gempa untuk daerah yang kerap gempa bumi, membuat alat penggera automatik atas letusan gunung merapi dari larva yang mengalir, mengesan arah angin, hujan dan sebagainya. Pengetahuan tersebut sebetulnya bukanlah milik manusia walaupun ditemukan oleh manusia, melainkan bukti dari kekuasaan Allah SWT. 

Hal ini juga seperti firman Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat ke-190&191:

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَـٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَـَٔايَـٰتٍۢ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَـٰبِ ١٩٠ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَـٰمًۭا وَقُعُودًۭا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَـٰذَا بَـٰطِلًۭا سُبْحَـٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ ١٩١

Maksudnya:“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi Ulil Albab (orang yang berakal), (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” 

  • Dunia Adalah Tempat Yang Terbatas

Allah SWT berfirman dalam surah Ghafir ayat ke-39:

يَـٰقَوْمِ إِنَّمَا هَـٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا مَتَـٰعٌۭ وَإِنَّ ٱلْـَٔاخِرَةَ هِىَ دَارُ ٱلْقَرَارِ ٣٩

Maksudnya: “Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” 

Ayat di atas juga menunjukkan bahawa dunia adalah tempat tinggal yang serba terbatas. Termasuk adanya bencana alam adalah bentuk keterbatasan dari kehidupan dunia. Berbanding dengan kehidupan akhirat di syurga yang benar-benar kekal dan tanpa terbatas apapun.

Bencana alam di dunia mengingatkan bahawa bumi memang akan binasa, kehidupan manusia akan menemukan batasnya dan kita akan dihadapkan pada akhir dari dunia ini. Apa yang terjadi saat ini masih berupa peringatan dan masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri sebelum datang bencana yang lebih besar lagi. 

  • Menjauhi Berbuat Kerosakan di Bumi 

Surah ar-Rum ayat ke-41, Allah SWT berfirman:

ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ ٤١

Maksudnya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”

Di dalam ayat ini, Allah SWT juga memperingatkan manusia bahawa berbagai-bagai kerosakan dan bencana alam di muka bumi ada yang terjadi asbab tangan manusia. Banjir, tanah runtuh, banjir yang menenggelami rumah-rumah dengan lumpur, adalah contoh bahawa bencana alam boleh terjadi kerana hawa nafsu dan keangkuhan manusia. 

Jika kita sedar bahawa bumi adalah sebaik-baik tempat untuk tinggal manusia, maka seharusnya manusia bersyukur dan menjaga alam dengan benar. Sayangnya, ada manusia yang justru berbuat zalim dan merugikan dirinya sendiri. 

  • Bencana Boleh Datang Tanpa Diduga

Disedari bahawa bencana alam ada yang boleh kita anggarkan dan ada juga yang datang tidak diduga-duga. Saat itulah kita perlu sedar bahawa bila-bila sahaja kita boleh dilanda musibah dan bila-bila sahaja usia kita akan berakhir. 

Sebagai muslim yang bertaqwa sudah seharusnya kita senantiasa mengingat hal tersebut dan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya tanpa mengenal waktu. 

"ITU SEMUA AZAB SEBAB BANYAK DOSA LAH TU"

Nauzubillahi min zalik.

Masih ada bibir yang menuturkan kata seperti ini. Masih juga ada tangan yang menaip dan menghamburkan kata-kata yang menyakitkan sedang rakyat disana diuji dengan kesusahan dan kesedihan atas kehilangan keluarga. Jika dilihat semula bencana alam yang berlaku pada zaman Nabi terdahulu memanglah sebagai azab kepada penduduknya yang tidak taat kepada Nabi dan Rasul. Namun, jika diperhatikan semula tentang hikmah berlakunya hikmah ianya adalah untuk menunjukkan kebesaran Allah SWT. Sepatutnya, kita yang terselamat daripada sebarang bencana akan menjadi lebih bersyukur, patuh dan taat kepada Allah SWT setelah melihat ujian ini dihadapi oleh saudara kita diluar sana.

Siapalah kita untuk menentukan dosa dan buruk seseorang. Jika hati kita terdetik untuk mengatakan hal seperti ini, semak semula hati dan istighfar cepat-cepat. Kita tidak akan tahu bila pula kita akan diuji seperti. Bahkan ujian itu bukan hanya untuk mereka yang dilanda musibah tapi kita yang terselamat juga diuji apakah respon dan tindakan yang boleh kita lakukan untuk membantu kita.

Bayangkan, musibah melanda pada keluarga kita yang terdekat kemudian terdengar seseorang mengatakan hal yang buruk tentang keluarga kita. Sudah tentu kita akan merasa marah dan sedih pada masa yang sama. Oleh sebab itu, telah dinyatakan didalam al-Quran dalam surah al-Hujurat ayat ke-10:

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌۭ 

Maksudnya: “Orang-orang yang beriman itu sesungguhnya bersaudara”

Kerukunan umat Islam itu haruslah berdasarkan semangat ukhuwah Islamiyyah. Kesatuan dan persatuan umat Islam diikat oleh kesamaan akidah, akhlak dan sikap beragamanya atas dasar al-Quran dan al-Hadith. Hanya orang yang beriman sahaja yang merasakan hubungan persauaraan sesama Muslim. Oleh itu, damaikanlah hati dan berikanlah bantuan kepada saudara seislam yang memerlukan.

APA YANG KITA BOLEH LAKUKAN?

Sudah tentu akan ada kekangan bagi seseorang untuk membantu saudara yang berada dijauh. Tapi masih ingatkah kita bahawa salah satu senjata terkuat Islam addalah doa. Oleh itu, janganlah pernah lekang dari hati dan bibir kita dari mendoakan mereka yang dalam kesusahan.

Doa Untuk Orang Yang Ditimpa Musibah

Mengutip Kitab Induk Doa & Zikir Terlengkap susunan Nasrullah dan kitab Ath-Thibbu An-Nabawi, berikut adalah doa yang boleh dibaca ketika melihat orang lain tertimpa musibah, baik bencana alam atau lainnya sehingga kita semua dapat terhindar.

  • Doa Pertama

اللَّهُمَّ لَا طَيْرَ إِِلاَّ طَيْرُكَ وَلَا خَيْرَ إِلَّا خَيْرُكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ

Maksudnya: “Ya Allah, tidak ada kemalangan, kecuali kemalangan yang berasal dari-Mu dan tidak ada kebaikan, kecuali kebaikan yang berasal dari-Mu. Dan tidak ada tuhan selain Engkau.” (HR Ahmad & Ibnu Sunni)

  • Doa Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى عَافَانِي مِمَّا ابْتَلَاكِ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيْرٍ ممَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً

Maksudnya: “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari penyakit yang kauderita, Yang telah mengutamakanku dari kebanyakan makhluk-Nya.” (HR Tirmidzi)

Demikianlah doa-doa yang boleh kita amalkan apabila saudara kita terlibat dalam musibah.

Selain itu juga kita boleh lakukan bantuan dalam bentuk pakaian, harta dan barang berharga kepada mana-mana NGO yang menjalankan aktiviti bantuan kemasyarakatan. Ini adalah sebagai tanda syukur dan kepedulian terhadap saudar seislam. Justeru, jangan menunggu lama lagi, bantuan anda walaupun sedikit tapi ianya mampu mengubah kehidupan mereka

Wallahua’lam.

Sudahkah Anda Menjadi Tangan Yang Memberi?

Jika belum jom sama-sama dengan Perkim Datuk Keramat membantu mereka yang dalam kesusahan seperti ibu tunggal, mereka yang menghidap penyakit kronik dan pelbagai lagi. Sesungguhnya sedikit sumbangan anda, memberi 1000 kemanisan untuk mereka

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top